Pemikiran Ibnu Khaldun tentang sosiologi dan politik tidak saja menjadi bahan kajian para pemikir dan cendekiawan muslim di Timur, tetapi di dunia Barat pun pemikiran tersebut masih senantiasa digulirkan dalam wacana percaturan sosial politik kontemporer. Hal ini tidaklah aneh, mengingat pemiriran dan sepak terjang Ibnu Khaldun diakui oleh para ulama sezaman dan sesudanya. Dan bahwa tulisan-tulisan yang ada dalam kitab karyanya, temasuk Muqaddimah, mengungkapkan problematika yang masih aktual. Di antaranya mengenai kaligrafi Arab (khat). Ibnu Khaldun memandang bahwa khat atau tulisan indah merupakan bagian dari keterampilan manusia yang dapat dibedakannya dari hewan.
Oleh karena ia bagian dari keterampilan, maka untuk memperolehnya adalah harus ditunjang oleh pembelajaran (ta'alum), adanya sarana perkumpulan atau organisasi (semacam sanggar), kemajuan dan harus berdomisii di kota. Sebab kota, menurutnya, terdapat sejumlah sarana keterampilan lain yang menunjang berkembang pesatnya kaligafi Arab, seperti ketersediaan peralatan yang komplit dan modern. Maka, Ibnu Khaldun menyimpulkan bahwa kebanyakan orang pelosok, pedalaman atau kampung itu tidak dapat menulis dan membaca dengan baik. Mereka belajar menulis menggunakan peralatan seadanya, dan hal ini yang menjadikan mereka tertinggal dari teman-temannya yang berdomisili di kota. Ibnu Khaldun juga berkesimpulan bahwa pengajaran kaligrafi Arab yang berada di kota-kota besar yang berkembang pesat sejumlah sarananya, itu lebih mudah diterapkan metode dalam pembelajarannya. Beliau mencontohkan negara Mesir, terutama ibu kotanya, Kairo. Di sana para pengajarnya berkompetensi dan mumpuni dalam bidang kaidah dan hukum kaligrafi.
Ternyata benar, di kota-kota besar lair sejumlah kaligrafer terkenal sekelas Abu Hasan Ali bin Hilal, yang dikenal dengan nama Ibnu Bawwab, kelahiran Baghdad, dan Ibnu Muqlah, seorang menteri yang tinggal di Baghdad pula. Dan sejumlah kaligrafer lain yang lahir dan tinggal di kota Kufah, Basrah, Kairo, Istamul, Andalusia, sehingga nama jenis khat kadang diambil dari nama kota tempat mula lahirnya.
DIBUKA KURSUS KALIGRAFI Gelombang ke-68 Tahun 2022
-
[image: kursus kaligrafi]
LEMBAGA KALIGRAFI ALQURAN (LEMKA) Ciputat kembali membuka pendaftaran untuk
program "Kursus Kaligrafi gelombang ke-68" tahun 202...
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar